Resistensi insulin adalah kondisi kompleks di mana tubuh seseorang tidak merespons insulin sebagaimana mestinya. Insulin sendiri adalah hormon yang dibuat oleh pankreas, yang fungsinya penting untuk mengatur kadar gula darah.Beberapa faktor genetik dan gaya hidup dapat berkontribusi terhadap kondisi resistensi insulin. Resistensi insulin adalah suatu kondisi yang terkait dengan pradiabetes dan diabetes tipe 2. Insulin membantu melindungi tubuh dari paparan terlalu banyak gula atau glukosa.
Glukosa memang dapat menjadi sumber energi, namun jika kadar glukosa dalam tubuh terlalu banyak, hal ini akan berbahaya bagi kesehatan. Dalam artikel kali ini, merdeka.com akan memaparkan pengertian mengenai resistensi insulin beserta penyebab dan gejalanya yang menarik untuk Anda pelajari.
Apa Itu Resistensi Insulin?
Mengutip webmd.com, resistensi insulin adalah kondisi di mana sel-sel di otot, lemak, dan hati tidak merespons insulin dengan baik dan tidak dapat menggunakan glukosa dari darah sebagai energi. Untuk menebusnya, pankreas akan membuat lebih banyak insulin. Seiring waktu, hal ini akan menyebabkan kadar gula darah menjadi naik.
Sindrom resistensi insulin mencakup sekelompok masalah kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes tipe 2. Sindrom ini juga sering disebut sebagai sindrom metabolik. Siapa saja dapat mengembangkan kondisi resistensi insulin, baik yang sifatnya sementara atau kronis. Seiring waktu, resistensi insulin kronis dapat menyebabkan pradiabetes dan kemudian diabetes tipe 2 jika tidak segera diobati.Karena masih belum ada tes umum untuk memeriksa resistensi insulin dan tidak ada gejala yang cukup signifikan sampai ia berubah menjadi pradiabetes atau diabetes tipe 2, cara terbaik untuk mengukur prevalensi resistensi insulin adalah melalui jumlah kasus pradiabetes.
Penyebab Resistensi Insulin
Para ilmuwan di dunia kesehatan hingga kini masih harus meneliti banyak hal tentang bagaimana sebenarnya resistensi insulin berkembang pada tubuh manusia. Sejauh ini, telah teridentifikasi beberapa gen yang membuat seseorang lebih atau kurang mungkin mengembangkan resistensi insulin. Selain itu, orang tua juga lebih rentan terhadap resistensi insulin.
Beberapa faktor dan kondisi dapat menyebabkan berbagai tingkat resistensi insulin. Para ilmuwan percaya bahwa kelebihan lemak tubuh, terutama di sekitar perut dan kurangnya aktivitas fisik adalah dua faktor utama yang berkontribusi terhadap resistensi insulin. Berikut beberapa penyebab resistensi insulin yang berhasil diketahui, melansir dari my.clevelandclinic.org;Penyebab yang didapat, artinya Anda tidak dilahirkan dengan penyebab resistensi insulin meliputi:
- Kelebihan lemak tubuh: Para ilmuwan percaya bahwa obesitas, terutama kelebihan lemak di perut dan di sekitar organ (lemak visceral), adalah penyebab utama resistensi insulin. Ukuran pinggang 40 inci atau lebih untuk pria dan 35 inci atau lebih untuk wanita terkait dengan resistensi insulin. Penelitian telah menunjukkan bahwa lemak perut membuat hormon dan zat lain yang dapat berkontribusi pada peradangan jangka panjang di tubuh Anda. Peradangan ini mungkin berperan dalam resistensi insulin.
- Kurang aktivitas fisik: Aktivitas fisik membuat tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin dan membangun otot yang dapat menyerap glukosa darah. Kurangnya aktivitas fisik dapat memiliki efek yang berlawanan dan menyebabkan resistensi insulin. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup yang tidak aktif berhubungan dengan penambahan berat badan, yang juga dapat berkontribusi terhadap resistensi insulin.
- Diet: Diet makanan olahan tinggi karbohidrat dan lemak jenuh telah dikaitkan dengan resistensi insulin. Tubuh mencerna makanan olahan tinggi karbohidrat dengan sangat cepat, yang menyebabkan gula darah melonjak. Ini memberi tekanan ekstra pada pankreas untuk menghasilkan banyak insulin, yang, dari waktu ke waktu, dapat menyebabkan resistensi insulin.
- Obat-obatan tertentu: Obat-obatan tertentu dapat menyebabkan resistensi insulin seperti steroid, beberapa obat tekanan darah, perawatan HIV tertentu dan beberapa obat psikiatri.
Gejala Resistensi Insulin
Jika Anda memiliki resistensi insulin, tetapi pankreas dapat meningkatkan produksi insulin untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran, Anda tidak akan memiliki gejala apa pun. Namun seiring waktu, resistensi insulin bisa memburuk dan sel-sel di pankreas yang membuat insulin bisa aus.Akhirnya, pankreas tidak lagi mampu memproduksi insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi, yang menyebabkan peningkatan gula darah (hiperglikemia), yang memang menyebabkan gejala. Gejala gula darah tinggi antara lain:
- Meningkatnya rasa haus.
- Sering buang air kecil (kencing).
- Meningkatnya rasa lapar.
- Penglihatan kabur.
- Sakit kepala.
- Infeksi vagina dan kulit.
- Luka dan luka yang penyembuhannya lambat.
Banyak orang tidak memiliki gejala pradiabetes, seringkali selama bertahun-tahun. Pradiabetes mungkin tidak terlihat sampai berkembang menjadi diabetes tipe 2. Namun pada beberapa orang dengan pradiabetes, mereka bisa saja mengalami gejala berikut:
- Kulit gelap di ketiak atau punggung dan sisi leher yang disebut acanthosis nigricans.
- Tag kulit (pertumbuhan kulit kecil).
- Perubahan mata yang dapat menyebabkan retinopati diabetik.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk segera menemui penyedia layanan kesehatan untuk mencari tahu dan mendapatkan diagnosa medis beserta perawatan yang diperlukan.